Ada
banyak cara untuk mendapatkan suatu password / membajak password /
crack password. Beberapa diantaranya tidak membutuhkan keahlian khusus.
Berikut adalah cara-cara yang paling umum dan paling sering digunakan :
[1]. Social Engineering [2]. KeyLogger [3]. Web Spoofing [4]. Menghadang Email [5]. Password Cracking [6]. Session Hijacking
[1]. Social Engineering
Social
Engineering adalah nama suatu tehnik pengumpulan informasi dengan
memanfaatkan celah psikologi korban. Atau mungkin boleh juga dikatakan
sebagai ‘penipuan’ Sosial Engineering membutuhkan kesabaran dan
kehati-hatian agar sang korban tidak curiga. Kita dituntut untuk kreatif
dan mampu berpikiran seperti sang korban.
Social Engineering
merupakan seni ‘memaksa’ orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan harapan atau keinginan anda. Tentu saja ‘pemaksaan’ yang
dilakukan tidak secara terang-terangan atau diluar tingkah laku normal
yang biasa dilakukan sang korban. Manusia cenderung untuk percaya atau
mudah terpengaruh terhadap orang yang memiliki nama besar, pernah (atau
sedang berusaha) memberikan pertolongan, dan memiliki kata-kata atau
penampilan yang meyakinkan. Hal ini sering dimanfaatkan pelaku social
engineering untuk menjerat korbannya. Seringkali sang pelaku membuat
suatu kondisi agar kita memiliki semacam ketergantungan kepadanya.Ya,
tanpa kita sadari dia mengkondisikan kita dalam suatu masalah dan
membuat ( seolah – olah hanya ) dialah yang bisa mengatasi masalah itu.
Dengan demikian,tentu kita akan cenderung untuk menuruti apa yang dia
instruksikan tanpa merasa curiga.
Sosial Engineering adakalanya
menjadi ancaman serius. Memang sepertinya tidak ada kaitan dengan
teknologi, namun sosial engineering tetap layak diwaspadai karena bisa
berakibat fatal bagi sistem anda. Why?? Karena bagaimanapun juga suatu
komputer tetap saja tidak bisa lepas dari manusia. Ya, tidak ada satu
sistem komputerpun di muka bumi ini yang bisa lepas dari campur tangan
manusia. sehebat apapun pertahanan anda, jika anda sudah dikuasai oleh
attacker melalui social engineering, maka bisa jadi anda sendirilah yang
membukakan jalan masuk bagi sang attacker.
[2]. KeyLogger
KeyLogger
adalah software yang dapat merekam aktivitas user. Hasil rekaman itu
biasa disimpan berupa teks atau gambar. KeyLogger bekerja berdasarkan
ketukan keyboard user. Aplikasi ini mampu mengenali form-form sensitif
seperti form password misalnya.
Ada cara aman untuk menghindari keyloger:
1. Gunakan password dengan karakter special seperti !@#$%^&*(){}[].
Kebanyakan keyloger akan mengabaikan karakter ini sehingga sang pelaku
(pemasang keyloger) tidak akan mendapatkan password anda yang
sebenarnya.
2. Persiapkan password dari rumah, simpan dalam bentuk
teks. Saat ingin memasukkan password, tingal copy-paste ajah. Keyloger
akan membaca password anda berdasarkan ketukan keyboard. Namun cara ini
agak beresiko. Mengapa? karena saat anda melakukan copy, data anda akan
tersimpan di clipboard. Saat ini banyak dijumpai software-software
gratis yang bisa menampilkan data dalam clipboard.
[3]. Web Spoofing
Masih
ingat kasus pecurian Account sejumlah nasabah Bank BCA? Ya, itulah
salah satu contoh nyata dari Web spoofing. Inti dari tehnik ini ialah
dengan memanfaatkan kesalahan user saat mengetikkan alamat situs pada
address bar. Pada dasarnya, Web Spoofing adalah usaha untuk menipu
korban agar mengira dia sedang mengakses suatu situs tertentu, padahal
bukan.
Pada kasus bank BCA, pelaku membuat situs yang sangat mirip
dan identik dengan situs aslinya sehingga sang korban yang terkecoh
tidak akan merasa ragu mengisikan informasi sensitif seperti user name
dan Passwordnya. Padahal, karena situs tersebut adalah situs tipuan,
maka semua informasi berharga tadi terekam oleh webserver palsu, yaitu
milik sang pelaku.
[4]. Menghadang Email
Menghadang
email? Ya, dan sangat mudah untuk melakukan hal ini. Salah satu cara
adalah dengan menggunakan mailsnarf yang terdapat pada utility dsniff.
Cara kerja Mailsnarf adalah dengan menghadang paket data yang lewat di
Internet dan menyusunnya menjadi suatu email utuh.
Dsniff dan
mailsnift merupakan software bekerja atas dasar WinPcap (setara dengan
libcap pada Linux) yaitu suatu library yang menangkap paket-paket data.
Paket-paket yang ditangkap ini akan disimpan dalam bentuk file oleh
Windump, sedangkan Dsniff dan MailSnarf bertindak lebih jauh lagi yaitu
menganalisa paket-paket data ini dan menampilkan password (dsniff) atau
isi email (mailsnarf).
[5]. Password Cracking
‘Hacking
while sleeping.’ itulah ungkapan yang biasa dipakai oleh orang-orang
yang melakukan password cracking. Mengapa? Karena pada umumnya dibuthkan
waktu yang lama untuk melakukan pasword cracking. Bisa berjam-jam,
bahkan berhari – hari! Semua itu tergantung dari target, apakah sang
target menggunakan password yang umum, password memiliki panjang
karakter yang tidak biasa, atau password memiliki kombinasi dengan
karakter-karakter special.
Salah satu software yang biasa
digunakan untuk melakukan hal ini ialah dengan mengunakan Brutus, salah
satu jenis software remote password cracker yang cukup terkenal. Brutus
bekerja dengan teknik dictionary attack atau bruce-force attack terhadap
port-port http, POP3,ftp, telnet, dan NetBIOS.
Dictionary Attack
bekerja dengan mencobakan kata-kata yang ada dalam kamus password.
Sedangkan brute – force attack bekerja dengan mencobakan semua kombinasi
huruf, angka, atau karakter.
Brute Force Atack bekerja sangat
lambat dan membutuhkan waktu yang lama tergantung dari jenis spesifikasi
komputernya dan panjang karakter passwordnya. Saat ini telah banyak
situs yang menutup akses terhadap akses terhadap usaha login yang secara
terus-menerus tidak berhasil.
[6]. Session Hjacking
Session
hijacking dewasa ini semakin marak dikalangan para attacker. Session
Hijacking biasa dilakukan dengan melakukan peniruan cookies. Jadi pada
intinya, kita harus bisa meniru cookies sang korban untuk mendapatkan
sesi loginnya.
Lalu bagaimana cara mendapatkan cookies sang korban?
1. Dengan analisa Cookies.
Cara ini relatif sulit dilakukan.
2. Mencuri Cokies.
Misalnya Sang Attacker ingin mendapatkan account si A. Sang Attacker
bisa dengan mudah membuat semacam script Java Script yang disisipkan
dalam email untuk dikirim ke korban.Saat korban membuka email itu, tanpa
sadar cookiesnya akan dicuri dan direkam ke suatu webserver dengan
memanfaatkan suatu script PHP.
Belakangan ini yang paling sering
menjadi incaran adalah account Friendster. Ada yang menyisipkan suatu
scipt lewat testimonial, ada yang menyisipkannya di profilnya sendiri
untuk mencuri cookies sang korban dan lain sebagainya. Saya memiliki
tips untuk ini:
1. Jangan menggunakan browser Internet Explorer
Saat ingin membuka profil orang lain, jangan menggunakan Internet
Explorer. Catat alamat profil yang ingi anda lihat,logout terlebih
dahulu dari account anda dan bersihkan semua cookies, baru kemudian
bukalah profil Friendster tujuan.
2. Periksa Source CODEnya
Ketika menerima testimonial, periksa terlebih dahulu source codenya.
Apakah disana terdapat script asing atau kata-kata yang identik dengan
pembajakan seperti :
‘HACKED’, ‘DEFACED’, ‘OWNED’.. dll..
Jika ragu-ragu……. reject ajah..
3. LogOUT tiba-tiba.
Waspada ketika tanpa suatu alasan yang jelas tiba-tiba anda logout
dengan sendirinya dari account anda. Saat anda diminta memasukkan
username dan password, lihat dulu addressbar anda! apakan anda sedang
berada di situs yang semestinya atau tidak. Periksa source code halaman
tersebut.Lihat pada form action, kemana informasi anda nantinya akan
dikirim.
Sebenarnya session hijacking bisa dicegah jika saja sang penyedia layanan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Menetapkan session identifier yang unik
2. Menetapkan sistem identifier berpola acak
3. Session identifier yang independen
4. Session identifier yang bisa dipetakan dengan koneksi
client side.
Fenomena lain adalah, hingga saat artikel ini diterbitkan, ternyata
masih banyak dijumpai para user yang tidak melakukan sign out setelah
membuka accountnya. Dengan demikian, orang lain yang mengunakan komputer
itu dan membuka website yang sama dengan yang telah dibuka oleh orang
pertama akan otomatis login ke account sang korban.