Sedih, begitulah
kiranya mendapati fakta ini, tapi memang begitulah kenyataan yang
terjadi, yaitu pembajakan software alias perangkat lunak di Indonesia
memang terhitung parah. Di mana hampir semua pengguna Windows di
Indonesia yang merupakan sistem operasi karya Microsoft di Indonesia
adalah, maaf adalah para “pembajak”. Menyadari budaya pembajakan di
Indonesia yang begitu luar biasa persentasenya, Microsoft masih terus
berusaha untuk meyakinkan dan menggunakan berbagai upaya bahkan ada yang
melalui ranah hukum bagi para pengguna Windows untuk membayar lisensi.
“Hanya 11 persen di antaranya pengguna produk orisinal,” begitulah kata Andreas seusai acara seminar ”Hak Kekayaan Intelektual untuk Indonesia yang Lebih Baik” dan beliau juga mengatakan bahwa perusahaannya tidak bisa berbuat banyak terhadap hal ini.
Menanggapi fakta menyedihkan ini, memang kita sebagai pengguna dari Indonesia yang telah menikmati berbagai kelebihan dan kemudahan sistem operasi Windows dari Microsoft sebaiknya kita berusaha menghargai karya intelektual Microsoft ini dengan membayar lisensi resmi. Mungkin bagi sebagian pengguna personal yang mengatakan “mahal” masih bisa “dimengerti” tapi kami kira paling tidak perusahaan-perusahaan komersial dan bisnis tentu sebenarnya “sanggup” membayar lisensi tersebut, hanya akan terasa sangat berat di awalnya karena hal ini melawan budaya umum yang sudah berakar dan berlangsung lama di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment