Sumber energi listrik dari tumbuhan ini berasal dari tanaman mikrobial
yang berinteraksi dengan bakteri tanah. Tanaman mikrobial (biological
fuel cell) dapat memproduksi listrik ketika tanaman mengalami
pertumbuhan. Saat melakukan proses fotosintesis, tanaman mikrobial akan
mengeluarkan material berupa cairan dan gas yang tidak terpakai untuk
proses fotosintesis. material itu akan dilepas ke tanah dan ditangkap
oleh bakteri tanah yang kemudian diurai lagi membentuk energi listrik.
Proses penguraian (degradasi) tersebut menghasilkan elektron dalam
tanah. Untuk menangkap elektron tersebut Herlder menempatkan sebuah
elektroda di dekat akar tumbuhan (bakteri tanah) tersebut sehingga
listrik tercipta.
Dari percobaan yang dilakukan, tanaman mikrobial itu mampu mengalirkan
daya sebesar 0,4 watt per meter persegi radius dari tanaman. Nantinya,
Sumber listrik alternatif dari tumbuhan ini akan diatur sehingga mampu
memproduksi 3,2 watt/meter persegi dan mampu mencukupi kebutuhan listrik
sebuah rumah (2.800 kWh per tahun). Jenis tumbuhan yang bisa digunakan
untuk pembangkit listrik ini banyak macamnya, mulai dari rumput-rumputan
hingga tanaman padi. Penemuan ini masih membutuhkan penelitian lebih
lanjut, dan diprediksi tahun 2015 sudah bisa diaplikasikan.
0 comments:
Post a Comment