Belajar membuat Startup

Terilhami dari banyak kisah sukses bertebaran mengenai starup yang sukses, saya bersama rekan James KS (the best engineer that I’ve met) sekarang sedang merancang sebuah product yang kedepannya diharapkan sesukses cerita teman-teman kita lainnya.
Beberapa lama berpikir didapatlah sebuah ide untuk membuat produk yang ditargetkan untuk UKM di Indonesia yang saya yakin bisa membantu banyak pengusaha kecil di Indonesia untuk bisa digitlize bisnis mereka agar bisa mendapatkan efisiensi waktu maupun investasi.
Sampai saat ini product yang direncanakan launch pada tahun depan sudah sampai tahap beta testing dan harapan sih bisa tepat waktu hehehe.
Perpaduan antara online marketing dan technical skill yang kami miliki benar-benar membantu banyak dalam proses pembuatan produk ini. Di sisi saya, saya mengetahui bagaimana suatu produk harus dipasarkan, market demography, monetizing yang tepat dan strategi penetrasi market. Dan rekanku yang lulus dari University President ini mengetahui product seperti apasih yang bisa mempunyai performa yang optimal dan mudah untuk scaling.
Selain mempunyai rekan yang bisa diandalkan, saya juga banyak dibantu oleh teman-teman yang care dalam memberikan banyak tips untuk pengembangan product. Salah satunya ialah Fiqi F  Technical Team Leader dari Gopher Indonesia yang memberikan segudang ilmu dalam membuat startup sukses di Indonesia. Yang paling saya ingat dari perkataan Fiqi ialah
  1. Problem solving : Dalam membuat sebuah startup sukses Fiqi menyampaikan kalau lebih baik product yang kita bangun ialah product yang banyak membantu masyarakat luas artinya bukan hanya membantu permasalahan orang yang sudah internet literate namun masyarakat awampun benar-benar bisa memanfaatkan product kita.
  2. Target local area : Sebelum berpikir jauh untuk bisa digunakan orang secara mass. Kita bisa coba testing kepada orang-orang disekitar untuk menggunakan product kita, tentunya berikan yang terbaik untuk mereka. Pada saat orang disekitar kita terbantu maka kita tidak perlu banyak promosi untuk mendapatkan exposure product karena the power word of mouth akan secara otomatis memberikan new costumer.
  3. Give & Take : Yang ini yang paling saya setuju dengan perkataan Fiqi. Jangan pernah membuat costumer kita membayar/mengeluarkan uang untuk mendapatkan product kita. Monetizing yang Fiqi sarankan ialah bisa dengan menjual API, monetizing third party dan akuisisi product.
Dari beberapa point yang saya sebut diatas, no 3 merupakan point yang paling saya suka karena memang begitulah cara pemain-pemain besar mengelola bisnisnya. Sebut saja Facebook menurut data yang didapatkan dari media online Forbes, dalam quarter awal tahun 2012 Facebook bisa mendapatkan profit sebesar $1.058 billion. Dari mana sih profit datang? 100% comes from companies that promote their business on FB and Internet Marketers which is us. Monetizing Facebook bukanlah dari charging member namun seperti yang saya catat diatas yaitu monetizing from third party, monetizing third party inipun bukan hanya dilakukan Facebook namun POF dan most of Google products menerapkan teknik yang sama dan hasilnya teman-teman bisa lihat sendiri.
Mungkin posting kali ini jauh dari topic yang biasanya saya bahas cuman yah itung-itung ngelatih nulis lah dan sharing awesome knowledge dengan teman-teman. Keep building and motivating.

0 comments:

Post a Comment