Membuat Aplikasi Menarik Itu Gampang-gampang Susah

(Ist/Wired)
Menggandeng anak-anak muda, tentunya bertujuan memunculkan bakat-bakat baru para developer aplikasi. Demikian juga yang diharapkan dari kerja sama Microsoft dengan Binus University.

Aplikasi seperti apa yang diharapkan dari kolaborasi ini? Senior Developer Advisor Microsoft Risman Adnan mengatakan, Microsoft tidak bisa mematok jenis aplikasi yang dibuat.

Pada dasarnya menurut Risman, saat berbicara di sela acara Windows 8 Developer Conference di Balai Kartini, Jakarta,aplikasi yang akan diminati dan menarik banyak orang untuk menggunakannya adalah aplikasi yang sifatnya sangat consumer. Syarat yang mudah bukan? Namun pada kenyataannya tidak segampang itu.

"Dan kita gak tau apa yang consumer suka. Tapi yang jelas, di sini kami membimbing bagaimana para mahasiswa membuat aplikasi yang bagus. Berdasarkan good scenario and good design. Setelah dijual, pada akhirnya konsumen lah yang menentukan. Consumer is the best judge," jelasnya.

Said Zahedani, Developer and Platform Group Director Microsoft Asia Pasific menambahkan, Microsoft sendiri sebenarnya lebih tertarik pada antusiasme para mahasiswa yang berlomba membuat aplikasi bagus. Bukan menekankan pada banyaknya aplikasi yang dihasilkan.

"Tujuan kami pertama adalah banyak orang yang teredukasi tentang platform ini -- Windows 8. Meski kuantitas penting bagi kami tapi pada akhirnya kualitas tidak kalah penting. Kerja sama ini juga lebih fokus pada bagaimana kontribusi kita terhadap industri IT di Indonesia," ujarnya.

Jika mau dikategorikan, menurut Freddy Purnomo, Head of School Computer Science Binus University, aplikasi yang dibuat mahasiswanya kebanyakan adalah untuk keperluan pekerjaan, pembelajaran dan game.

"Mereka buat aplikasi yang memang dekat dengan keseharian mereka. Misalnya yang bersifat scedulling untuk jadwal kuliah, pembelajaran dalam bentuk kuis dan paling banyak yang ringan-ringan seperti game," jelasnya.

0 comments:

Post a Comment