Menteri Perindustrian Fahmi Idris menyatakan dukungannya terhadap mobil buatan dalam negeri, salah satunya mobil mini hasil rancangan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). “Selama ini kami selalu berangan-angan bisa mengangkat produk mobil buatan dalam negeri. Adanya mobil buatan Unnes ini kami sangat mendukung. Jika dimungkinkan tentu akan kita upayakan adanya kerja sama dan sebagainya untuk pengembangannya,” ujarnya usai mengikuti forum komunikasi pimpinan departemen perindustrian/instansi terkait dengan dunia usaha di Hotel Patra Jasa, Jumat. Ia berharap, mobil buatan dalam negeri tersebut dapat dipamerkan pada ajang pameran di Jakarta nanti. “Kami berharap mobil tersebut mendapatkan tempat di depan, sehingga mudah dilihat pengunjung,” ujarnya. Fahmi mengaku bangga dan sangat berapresiasi atas kehadiran mobil buatan dalam negeri tersebut, meski dalam kondisi perekonomian sekarang tetap berinisiatif dan berinovasi. “Mudah-mudahan ini menjadi salah satu mobil dalam negeri. Tujuan kita kapan bisa mensponsori salah satu industri mobil buatan Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan singkat, Fahmi menyempatkan diri melihat mobil prototipe yang disebut oleh pencetusnya sebagai mobil “microcar” atau mobil dengan ukuran yang sangat mini dengan merek Arina kepanjangan dari armada Indonesia. Arina, Mobil Mini Bisa penuhi segmen mobil murah Arina, Mobil Mini Bisa penuhi segmen mobil murah Pangesthi sebagai pihak yang mensponsori pembuatan mobil dalam negeri itu menjelaskan, mobil tersebut memiliki panjang sekitar 3 meter dengan volume ruang sekitar 2.400 liter dengan kapasitas tempat duduk untuk dua orang dan tempat bagasi.
Mirip jenis City Car yang sangat populer di perkoataan Mirip jenis City Car yang sangat populer di perkoataan Alasan utama pembuatan “microcar”, katanya, untuk tujuan ekonomis dan efisiensi, karena konsumsi bahan bakar jenis premium sekitar 40 kilometer/liter. Merek dagang Arina juga terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI untuk kategori alat transportasi. Harga jual mobil mungil yang diprakarsai oleh salah satu Dosen Teknik Mesin Unnes tersebut, diperkirakan sekitar Rp30 juta per unit.(antara/ republika)
0 comments:
Post a Comment