Larang Kerja dari Rumah, Bos Yahoo Gelar 'Razia Virtual'


CEO Yahoo Marissa Mayer memang tidak main-main dalam kebijakan barunya. Untuk memastikan setiap karyawan benar-benar bekerja dan hadir di kantor, Marissa bahkan mengecek log VPN (Virtual Private Network). Ini untuk mengecek tidak ada karyawannya yang bermalas-malasan.

Berdasarkan laporan yang dilansir TechWorld, Senin (4/3/2013), kepada seluruh staf yang menghadiri pertemuan dengannya, Marissa mengatakan hasil pengecekan 'razia virtual' yang dilakukannya memperlihatkan, sejumlah pegawai tidak terlalu sering menggunakan VPN.

Menurut reporter yang menyampaikan kabar dari larangan tersebut, Mayer mengatakan kepada kepada rapat staf pekan lalu bahwa log mengatakan bahwa sejumlah karyawan tidak terlalu sering menggunakan akses VPN yang diberikan kantor untuk mereka.

VPN sendiri adalah jaringan kantor yang bisa diakses karyawan dari rumah, atau dari mana saja, sehingga memungkinkan karyawan tak harus datang ke kantor. Alasan bos cantik ini sederhana saja dan tidak berkaitan dengan hal teknis. Jika karyawan tidak menggunakan akses VPN, artinya mereka tidak bekerja atau berkontribusi kepada Yahoo.

Seperti diketahui, pekan lalu Marissa mengumumkan mulai Juni mendatang semua karyawannya bekerja dengan datang ke kantor. Selama ini, kebanyakan karyawan Yahoo diperbolehkan tidak datang ke kantor dan bekerja dari rumah.

"Untuk menjadi tempat terbaik mutlak untuk bekerja, komunikasi dan kolaborasi akan sangat penting. Maka kita perlu bekerja berdampingan," kata Marissa dalam memonya kepada seluruh karyawan.

"Itu sebabnya, sangat penting agar kita semua hadir di kantor. Beberapa keputusan dan ide terbaik, berasal dari diskusi di lorong dan kafetaria kantor, bertemu orang baru dan pertemuan tim dadakan. Kecepatan dan kualitas sering dikorbankan ketika kita bekerja dari rumah," jelasnya.

Keputusan ini mungkin akan mengejutkan dan tidak disukai sebagian karyawan. Banyak di antara karyawan tertarik bergabung di Yahoo karena fleksibilitasnya untuk tidak harus datang ke kantor.

0 comments:

Post a Comment