Short Message Service merupakan salah satu layanan yang disediakan
operator seluler dan paling populer digunakan oleh semua orang.
Disamping biayanya murah, penggunaan simple karena kompatibel dengan
semua jenis ponsel.
Namun, agaknya layanan paling populer ini akan berangsur-angsur
ditinggalkan oleh pengguna ponsel di Indonesia.Memang belum ada catatan
resmi yang mengatakan pengguna layanan sms di Indonesia bekurang. Namun
ada sebuah indikasi yang menguatkan pendapat tersebut.
Serangan ponsel pintar yang mengusung cara baru dalam berpesan ria.
Semakin banyaknya pengguna ponsel pintar membawa kebiasaan baru dalam
mengirimkan pesan. Orang cenderung lebih suka mengirim BBM ketimbang
mengirim SMS, demikian pula dengan pengguna Android akan lebih senang
mengirimkan pesan via WhatsApp. Fitur yang ditawarkan oleh aplikasi
messenger memang jauh lebih variatif dan jauh lebih menarik dari pada
SMS konvensional. Kecepatan sampainya pesan hingga adanya emoticon yang
mencerminkan situasi penggunanya menjadi alasan orang untuk meninggalkan
SMS.
Adanya kebijakan pemerintah melalui Menkominfo yang menghilangkan layanan sms berbasis SKA
juga dinilai berbagai pihak akan membuat orang cenderung memilih sarana
perpesanan lain..Biaya per sms yang sudah ditetapkan sebesar Rp. 23/sms
dinilai banyak orang terlalu mahal. Bandingkan dengan biaya BBM ataupun
messenger pada ponsel pintar yang gratis karena sudah satu paket dalam
data internet langganan. Tentu pengguna ponsel pintar akan berpikir
ulang untuk bersms ria.
Lalu bagaimana dengan pengguna ponsel fitur biasa ? kenaikan tarif SMS
mungkin saja membuat mereka untuk membeli ponsel pintar dan memanfaatkan
layanan messengernya. Sebab saat ini juga sudah semakin menjamur ponsel android dengan harga yang terjangkau.
Bukan bermaksud melebih-lebihkan dampak tak adanya sms gratis, namun hanya mencoba beropini tentang kemungkinan yang akan terjadi di situasi ekonomi yang masih sulit ini.
Kembali, kebijakan Pemerintah seperti tidak menghiraukan warga masyarakat. Bagaimana menurut Anda ?
0 comments:
Post a Comment