"Nama yang lebih mudah dikatakan daripada (101955) 1999 RQ36."
(NASA)
VIVAnews -
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengundang siswa dari seluruh
dunia dalam kompetisi untuk memberi nama sebuah asteroid yang berpotensi
membahayakan Bumi.
Nama batu angkasa itu masih terlalu sulit untuk diingat, (101955) 1999 RQ36. Ia bisa mengancam bumi saat melayang dekat dengan planet kita 170 tahun mendatang. Dengan lebar 560 meter, asteroid 1999 RQ36 punya peluang 1:1.000 menabrak Bumi pada tahun 2182.
Tak hanya memberi nama, NASA sudah merencanakan misi ambisius, mengirimkan pesawat tanpa awak ke 1999 RQ36, dan membawa sampel batuannya ke bumi. Ekspedisi itu diberi nama, Osiris-Rex, singkatan dari nama superpanjang, Origins-Spectral Interpretation-Resource Identification-Security-Regolith Explorer, yang akan diluncurkan pada 2016 mendatang.
Misi Osiris-Rex diperkirakan akan menghabiskan dana US$800 juta. Itu belum termasuk ongkos pengadaan pesawat luar angkasanya. Sungguh jumlah yang besar, namun sebanding dengan hasilnya.
Sampel yang akan dibawa
misi Osiris-Rex akan membantu para ilmuwan menguak banyak misteri
tentang asal usul tata surya yang terbentuk 4,3 miliar tahun lalu. Juga
tentang molekul organik yang mungkin telah membentuk kehidupan di Bumi.
Selain itu, dengan mempelajari sifat asteroid, manusia bisa mencegahnya
menghancurkan Bumi. Nama batu angkasa itu masih terlalu sulit untuk diingat, (101955) 1999 RQ36. Ia bisa mengancam bumi saat melayang dekat dengan planet kita 170 tahun mendatang. Dengan lebar 560 meter, asteroid 1999 RQ36 punya peluang 1:1.000 menabrak Bumi pada tahun 2182.
Tak hanya memberi nama, NASA sudah merencanakan misi ambisius, mengirimkan pesawat tanpa awak ke 1999 RQ36, dan membawa sampel batuannya ke bumi. Ekspedisi itu diberi nama, Osiris-Rex, singkatan dari nama superpanjang, Origins-Spectral Interpretation-Resource Identification-Security-Regolith Explorer, yang akan diluncurkan pada 2016 mendatang.
Misi Osiris-Rex diperkirakan akan menghabiskan dana US$800 juta. Itu belum termasuk ongkos pengadaan pesawat luar angkasanya. Sungguh jumlah yang besar, namun sebanding dengan hasilnya.
Tak sampai di situ, NASA juga merencanakan pengiriman astronot ke asteroid pada tahun 2025.
Lalu apa pentingnya membuat sayembara untuk murid sekolah?
Ini niat tersembunyi NASA: dengan meminta saran nama pada para siswa, lembaga itu ingin melibatkan generasi muda para calon ahli astronom dan ilmuwan penerbangan angkasa luar.
"Karena sampel yang diperoleh dari misi tersebut akan menjadi bahan studi bagi generasi yang akan datang. Bukan tak mungkin, siswa yang menamai asteroid itu akan menjadi seorang peneliti," kata Jason Dworkin, ilmuwan proyek Osiris-Rex di Goddard Space Flight Center, Greenbelt, dalam pernyataannya yang dimuat Space.com.
Butuh nama keren
Kompetisi NASA itu terbuka bagi siswa di seluruh dunia, yang berusia di bawah 18 tahun. Setiap peserta punya kesempatan untuk mengajukan satu nama, maksimal 16 karakter. Para siswa juga wajib menyertakan penjelasan singkat alasan di balik nama yang disodorkan.
"Asteroid itu sesuatu yang keren, dan 1999 RQ36 berhak mendapatkan nama yang keren," kata Bill Nye, CEO Planetary Society. "Melibatkan anak-anak dalam penamaan sebuah asteroid akan membuat mereka tertarik pada batu angkasa ini juga ilmu tentangnya."
Batas terakhir kompetisi adalah 2 Desember 2012. NASA mensyarakatkan pengiriman harus dilakukan oleh orang dewasa atas nama siswa.
Sebuah panel hakim kemudian akan meneliti setiap nama yang diterima. Pemenang, sekaligus nama asteroid itu akan diumumkan setelah mendapat persetujuan dari International Astronomical Union Committee for Small-Body Nomenclature.
"Misi kami akan difokuskan pada asteroid ini selama lebih dari satu dekade," kata Dante Lauretta, peneliti utama untuk misi Osiris-Rex University of Arizona in Tucson. "Kami berharap memiliki nama yang lebih mudah dikatakan daripada (101955) 1999 RQ36."
Asteroid 1999 RQ36 ditemukan pada tahun 1999 oleh survei Lincoln Near Earth Asteroid Research di Massachusetts Institute of Technology's (MIT).
Nama rumit (101955) 1999 RQ36 sebelumya diputuskan oleh Minor Planet Center, yang dioperasikan oeh Smithsonian Astrophysical Observatory di Cambridge. Untuk diketahui, setelah asteroid baru dikarakterisasi, memenuhi kriteria tertentu untuk menentukan orbit, Minor Planet Centre akan memberinya nama alfanumerik sementara.
Sayembara ini terselenggara atas kerjasama NASA, Planetary Society Lincoln Laboratory MIT, dan University of Arizona. Informasi lebih lanjut tentang aturan kontes dan pedoman pengajuan nama di situs Planetary Society: http://planetary.org/name
Jadi, apakah ada anak Indonesia yang bernyali ikut berkompetisi?
Sumber : Vivanews
0 comments:
Post a Comment